Cara cepat kaya menjadi topik pencarian yang selalu dicari orang. Cara mudah dapat uang banyak sangat digemari orang banyak. Tanpa kerja keras dan melalui proses ingin langsung cepat dapat uang miliaran.
Meskipun cara mudah cepat kaya
tergolong mustahil, tetapi orang masih saja banyak menginginkan cara ini.
Memang tidak dipungkiri cara
cepat kaya itu memang terbukti ada dan halal pula. Contoh adalah menikah dengan
orang kaya. Kalau di luar negeri misalnya menang lotre.
Namun menikah dengan orang kaya
dan menang lotre termasuk hal yang sangat sulit didapatkan. Hanya sebagian
orang yang memiliki keberuntungan yang bisa mendapatkannya.
Sifat manusia yang ingin cepat
kaya ini akhirnya dimanfaatkan oleh sekelompok orang. Orang-orang ini
menciptakan bisnis yang menguntungkan diri mereka sendiri.
Baca Juga: 10 Cara Jualan Online agar Laris dan
Untung
Bisnis ini biasaya akan memakan
korban yang cukup banyak. Bisnis ini sering disebut dengan istilah Monkey
Business. Kenapa disebut Monkey Business? Sebab Monyet memiliki sifat apabila
dikasih makanan maka langsung lari. Apalagi kalau sudah kenyang.
Apa itu Monkey Business? Bagaimana contoh praktek Monkey Business yang bisa merugikan orang banyak? Berikut akan diuraikan ilustrasi Monkey Business, agar kamu bisa mengerti seperti apa praktek Monkey Business. Simak cerita berikut ini.
Cerita Monkey Business
Pada suatu hari ada orang kaya bernama ABC. Orang kaya ini pergi
mengunjungi sebuah daerah bernama Kampung Miskin.
Setiba di kampung tersebut, ABC mendengarkan berbagai cerita keluh
kesah orang kampung. Ternyata orang kampung banyak mengeluh karena monyet di
kampung mereka semakin banyak dan merusak tanaman mereka. Bagi orang kampung,
monyet di tempat mereka sudah dianggap jadi hama, karena merusak tanaman.
Si orang kaya ini pun akhirnya dapat ide untuk mencari keuntungan
dari masalah yang dialami warga Kampung Miskin. ABC mendapat ide untuk membeli
semua monyet yang ada di kampung tersebut.
ABC pun pulang ke rumahnya. Dia pun menceritakan rencananya kepada
teman-temannya untuk meraup untung dari hama Monyet di Kampung Miskin.
ABC dan teman-temannya pun berencana membeli semua Monyet tersebut.
Mereka pun mengumpulkan modal. Lalu mengirimkan si Broker anak buahnya untuk
pergi ke Kampung Miskin untuk membeli Monyet.
Broker pun mulai menyampaikan pengumuman kalau dia akan membeli
monyet-menyet tersebut seharga Rp 50 ribu per ekor.
Warga kampung pun senang mendengar berita ada orang yang mau
membeli hama Monyet di kampung mereka.
Dalam tempo waktu 1 bulan, Monyet-Monyet di kampung mereka
langsung berkurang bahkan sulit untuk didapat. Sebab semua orang kampung sudah
berlomba-lomba menangkap Monyet untuk dijual.
Si Broker tadi pun terus datang ke kampung dan membeli Monyet.
Namun, warga Kampung Miskin sudah sulit mendapatkan monyet. Dalam 1 minggu
paling dapat 1 dan 2 ekor saja.
Broker pun akhirnya menaikkan harga beli Monyet menjadi Rp 100 per
ekor. Warga kampung pun semakin tertarik untuk mencari Monyet lebih jauh ke
dalam hutan.
Bahkan warga pun sampai membuat kelompok untuk bermalam mencari
monyet ke hutan. Namun, mereka tetap tidak bisa dapat banyak karena
monyet-menyet tadi semakin habis.
Broker pun kembali menaikkan harga beli Monyet tiap bulan. Sampai
akhirnya harga monyet menjadi Rp 1 juta per ekor.
Mendengar harga Monyet 1 juta per ekor. Warga pun semakin
tertantang dan ingin cepat dapat duit. Warga pun mulai pergi ke Kampung
seberang mencari Monyet. Dan mereka pun mendapatkannya, tetapi ternyata
harganya tidak sampai Rp 1 juta karena jenis Monyet tersebut tidak sama dengan
Monyet Kampung Miskin.
Si Broker tadi hanya mau membeli Jenis Monyet Kampung Miskin dengan
harga Rp 1 juta. Sementara jenis monyet kampung lain hanya dibeli seharga Rp
100 ribu. Itu pun kalau jenis Monyet tersebut ada kemiripan dengan Jenis Monyet
Kampung Miskin.
Warga Kampung Miskin pun akhirnya fokus mencari jenis Monyet yang
ada di kampungnya. Mereka semakin jauh masuk ke dalam hutan.
ABC dan teman-temannya yang sudah membeli semua monyet dari
kampung Miskin tadi pun mulai menjalankan aksinya. Mereka mulai menjual Monyet
tersebut di tempat lain.
Monyet yang mereka jual pun sudah kurus karena sudah di kandang
berbulan-bulan. Mereka mulai menjalankan taktiknya. Mereka pun menjual salah
satu monyet tersebut ke salah satu warga Kampung Miskin dengan harga Rp 100
ribu.
Warga yang membeli tadi pun berhasil menjual Monyet tersebut ke si
Broker dengan harga Rp 400 ribu. Broker mau membeli harga Rp 1 juta kalau
Monyet tersebut sehat dan gemuk.
ABC dan teman-temannya pun mulai mengeluarkan Monyet simpanannya
tadi dan menjual monyet-menyot tersebut dengan harga Rp 200 hingga Rp 500 ribu.
Warga kampung Miskin pun berlomba-lomba menggemukkan monyetnya.
Beberapa warga yang bisa cepat menggemukkan monyetnya langsung menjual dan dapat
uang Rp 1 juta.
Mendengar ada warga sudah berhasil jual monyet 1 Juta. Warga pun
semakin heboh dan berbondong-bondong membeli Monyet untuk dibesarkan.
ABC dan kawan-kawannya pun berhasil menjual semua monyet yang
mereka dapat. Mereka pun mendapat untung besar.
Seiring berjalan waktu. Monyet-monyet di kampung tersebut semakin
sehat dan gemuk. Namun si Broker tidak lagi menerima harga tinggi. Harga beli pun semakin turun dengan alasan pasokan monyet sudah semakin banyak.
Sampai akhirnya harga Monyet tadi kembali ke harga Rp 50.
Warga Kampung Miskin pun terus menahan monyetnya, menunggu harga
kembali naik ke harga Rp 1 juta. Namun malangnya nasib warga Kampung Miskin.
Harga monyet tidak juga naik-naik bahkan tidak lagi laku.
Demikianlah praktek Monkey
Business yang banyak memakan korban. Membuat warga kehilangan duit akibat ulah beberapa orang yang ingin mendapatkan untung.
Contoh Praktek Monkey Business yang Sudah Terjadi.
1. Batu Akik
Batu Akik sempat booming di
Indonesia. Harganya pun sangat mahal bahkan mencapai miliaran.
Mendengar harga Batu Akik yang
bisa mencapai miliaran membuat orang berbondong-bondong mencari Batu Akik. Di
mana-mana semua orang berjualan batu akik.
Namun seiring berjalan waktu.
Harga Batu Akik pun tidak lagi berharga. Orang yang sudah terlanjut membeli
hanya bisa berharap harga Batu Akik kembali 1 miliar.
2. Bunga
Bunga juga sering menjadi
permainan Monkey Business. Sekelompok orang memainkan harga bunga tertentu.
Membuatnya semakin mahal sampai orang-orang berbondong-bondong membeli.
Namun pada akhirnya harga bunga ini pun redup. Bahkan tidak laku lagi dijual karena sudah banyak di pasaran.
Praktek Monkey Business akan Tetap Ada
Praktek mencari untung dengan merugikan orang banyak akan
selalu ada dan terjadi di masa depan. Kenapa hal ini bisa terjadi?
Praktek Monkey Business tetap bisa muncul di kemudian
hari. Penyebanya yaitu karena masih banyak orang yang ingin cepat kaya secara
instan.
Baca
Juga: 10 Cara Sukses Berinvestasi
Sifat cepat kaya inilah dasar bagi sekelompok orang untuk
menciptkan praktek Monkey Business baru di kemudian hari. Di saat ada peluang
dan waktu yang tepat, maka praktek-praktek ini akan selalu muncul.
Cara Menghindari Jebakan Bonkey Business
Praktek bisnis monyet ini sebenarnya gampang dicermati.
Apabila ada sesuatu barang yang tiba-tiba booming dan harganya mulai naik, maka
inilah ciri-ciri bisnis Monyet.
Bagi yang ingin mencari untung dari fenomena sesaat ini,
maka wajib cepat masuk dan cepat keluar. Jangan pernah berlama-lama apalagi
mengharapkan keuntungan besar.
Baca Juga: Cara Mendapatkan Passive Income dari Saham
Praktek bisnis seperti ini biasanya hanya bertahan dalam hitungan 1 tahun. Apabila aktor pelakunya hebat, maka bisa bertahan 1 hingga 3 tahun. Setelah itu bakal redup dan mati.
0 comments
Posting Komentar