Bank
BUKU 4 adalah bank yang memiliki modal inti / ekuitas di atas Rp30.000.000.000.000
atau tiga puluh triliun rupiah. Jadi sebenarnya Bank BUKU itu apa?
Bank BUKU singkatan dari Bank Umum berdasarkan Kegiatan
Usaha (BUKU). OJK menetapkan klasifikasi bank dalam 4 jenis BUKU yaitu: Bank
BUKU 4, BUKU 3, BUKU 2 dan BUKU 1. Perbedaan masing-masing tiap Bank BUKU
terletak pada modalnya.
Bank BUKU 4 pada awalnya hanya diisi bank BUMN seperti BRI,
Mandiri, BNI dan beberapa bank swasta seperti Bank BCA dan CIMB Niaga, Bank
Panin dan Bank Danamon.
Namun pada tahun 2020 dan 2021 terus bertambah seperti Bank BTPN, Bank Permata dan Bank OCBC INSP. Jadi, Bank BUKU 4 sampai tahun 2022 sudah ada 10 bank. Berikut daftar bank BUKU 4:
Bank BUKU 4 |
Modal inti / Ekuitas |
Bank BRI |
Rp 277 triliun |
Bank BCA |
Rp 198 triliun |
Bank Mandiri |
Rp 196 triliun |
Bank BNI |
Rp 120 triliun |
Bank Panin |
Rp 45 triliun |
Bank Danamon |
Rp 44 triliun |
Bank CIMB Niaga |
Rp 43 triliun |
Bank Permata |
Rp 36 triliun |
Bank BTPN |
Rp 33 triliun |
Bank OCBC NISP |
Rp 32 triliun |
Daftar Bank BUKU 4 2022 di Indonesia:
1. Bank
BRI
Bank BRI adalah bank milik pemerintah. Pemerintah
memiliki saham sebesar 53,19% di BRI sisanya 46,81% dimiliki oleh masyarakat
(investor ritel dan institusi). BRI menjadi bank terbesar di Indonesia dari
segi modal yang dimiliki.
Bank BRI awalnya berdiri pada tahun 1895 di Purwokerto
dan terus berkembang menjadi bank terbesar di Indonesia. Bank BRI menempati
urutan pertama Bank BUKU 4 dengan modal inti / ekuitas sebesar Rp 277 triliun.
Baca Juga: Dividen Bank BRI dari Tahun ke Tahun
Bank BRI satu-satunya bank yang fokus memberikan kredit
ke UMKM. Tidak heran kalau Bank BRI menjadi raja penyaluran kredit ke UMKM.
Bank BRI pun menguasi 60% penyaluran kredit ke UMKM di Indonesia.
Pada akhir tahun 2021 Bank BRI memiliki ±120 juta nasabah
yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Tidak heran kalau Bank BRI sangat
mudah di temukan di pelosok desa di Indonesia.
2.
Bank BCA
Bank BCA adalah bank swasta terbesar di Indonesia. BCA
satu-satunya bank swasta yang mampu bersaing dengan Bank BUMN.
Bank BCA menempati posisi kedua sebagai pemilik modal
terbesar di Indonesia. Modal inti BCA hingga akhir 2021 mencapai Rp 198
triliun. Berbeda sedikit dengan rivalnya Bank Mandiri.
Bank BCA juga menjadi bank swasta terbesar dari segi
aset. Aset Bank BCA mencapai Rp 1.169 triliun.
Bank
BCA berdiri pada tahun 1957 dan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI)
tahun 2000. Saham Bank BCA diperjual belikan di BEI dengan kode BBCA.
Baca Juga: Saham BCA, Harga Saham, Keuntungan dan Cara Beli Saham BBCA
Bank BCA adalah bank terbesar di Bursa Efek Indonesia.
BCA memiliki nilai kapitalisasi pasar di BEI sebesar Rp 980 triliun per Januari
2022.
Nilai kapitalisasi Bank BCA jauh mengalahkan Bank BRI dan
Mandiri. Kapitalisasi Bank BRI hanya Rp 632 trilin dan Mandiri Rp 340 triliun.
Bank BCA terus berkembang lebih baju. Bahkan kini BCA
sudah memiliki anak perusahaan yang khusus bergerak di Bank Digital yaitu Bank BCA Digital.
Baca Juga: Deposito Blu BCA Digital, Bunga Tinggi dan Menguntungkan
BCA Digital dikenal masyarakat dengan aplikasi blu. Lewat
Blu, nasabah bisa buka rekening secara online dari ponsel tanpa harus pergi
lagi ke kantor Bank BCA Digital.
3.
Bank Mandiri
Bank Mandiri adalah bank terbesar dari segi aset di
Indonesia. Bank Mandiri akhir 2021 memiliki total aset sebesar Rp 1.637
triliun.
Bank Mandiri mengalahkan rivalnya Bank BRI yang memiliki
aset Rp 1.619 triliun. Perbedaan aset keduanya sebenarnya hanya berbeda
sedikit. Bisa jadi ke depan Bank BRI mengalahkan Mandiri.
Bank Mandiri kini menduduki pringkat nomor tiga bank BUKU 4 dengan modal inti
sebesar Rp 196 triliun.
4.
Bank BNI
Bank BNI adalah bank BUMN nomor tiga terbesar di
Indonesia. BNI
menduduki peringkat 4 daftar bank BUKU 4 di Indonesia. Awalnya Bank BNI masih
berhasil diurutan tiga, namun digeser oleh Bank BCA.
Bank
BNI hingga saat ini memiliki modal inti sebesar Rp 120 triliun. Jauh di bawah
saudaranya Bank BRI dan Mandiri.
Dari
segi aset BNI memiliki total aset sebesar Rp 919 triliun. Tetap jauh di bawah
BRI dan Mandiri.
Sebenarnya
Bank BNI dengan Bank Mandiri memiliki kemiripan dari segi target bisnis.
Keduanya sama-sama bergerak menyalurkan kredit ke sektor korporasi.
Sebenarnya
kedua bank ini sangat cocok dilebur menjadi satu agar lebih kuat dan kokoh.
Seperti yang sudah dilakukan pada Bank BRI Syariah, BNI Syariah dan Mandiri
Syariah yang dilebur menjadi satu jadi Bank Syariah Indonesia.
5.
Bank Panin
Bank Pan Indonesia adalah bank swasta terbesar ke dua di
Indonesia. Bank Panin masuk daftar bank BUKU 4 dengan modal inti sebesar Rp 45
triliun.
Bank Panin bersaing dengan Bank Danamon memperebutkan
posisi nomor dua sebagai bank swasta terbesar. Bank Panin hingga saat ini memiliki
total aset mencapai Rp 200 triliun.
Di kalangan investor pasar saham Indonesia. Bank Panin
dikenal sebagai bank yang tidak pernah membagikan dividen ke pemagang saham.
Meskipun bank ini selalu mencatatkan laba bersih tiap tahun, tetapi Bank Panin
tidak pernah membagikan dividen ke pemegang saham.
6.
Bank Danamon
Bank Danamon Indonesia adalah bank swasta yang masuk
urutan tiga daftar Bank BUKU 4. Bank Danamon setelah bergabung dengan Bank BNP
membuat modal inti Bank Danamon meningkat. Modal inti Bank Danamon mencapai Rp
44 triliun. Mendapati posisi ketiga bank swasta terbesar.
Bank Danamon juga dikenal sebagai bank digital dengan
layanan aplikasi DBank. Lewat aplikasi DBank kini buka rekening bisa online
tanpa harus datang lagi ke kantor Bank Danamon.
7.
Bank CIMB Niaga
Bank CIMB Niaga sudah lama masuk bank BUKU 4, tetapi
posisinya tergeser ke urutan tujuh. Bank CIMB Niaga memiliki ekuitas sebesar Rp
43 triliun. Aset Bank CIMB Niaga sebesar Rp 295 triliun.
Bank CIMB Niaga juga dikenal sebagai saham yang royal
membagikan dividen ke investor tiap tahun. Dividen Bank CIMB Niaga tahun 2021
mencapai Rp 1 triliun.
8.
Bank Permata
Bank Permata adalah bank swasta yang menduduki posisi
delapan di jajaran bank BUKU 4. Bank Permata memiliki modal inti sebesar Rp 36
triliun.
Bank Permata pada tahun 2021 melakukan penambahan modal
lewat right issue dengan harga right sebesar Rp 1.347 per lembar saham. Lewat
right issue ini modal inti Bank Permata pun meningkat hingga berhasil menduduki
posisi delapan.
9. Bank
BTPN
Bank BTPN adalah bank swasta yang baru masuk bank BUKU 4
di tahun 2020. Bank BTPN masuk ke jajaran bank BUKU 4 setelah merger /
bergabung dengan Bank Sumitomo. Penggabungan kedua bank ini membuat modal inti
Bank BTPN meningkat menjadi Rp Rp 33 triliun di tahun 2022.
Bank
BTPN juga masuk jajaran bank digital dengan produknya Jenius. Jenius adalah
salah satu bank digital yang sudah lama di Indonesia. Pembukaan rekening di
Jenius bisa dilakukan oneline dari ponsel.
10.
Bank OCBC NISP
Bank OCBC NISP Tbk (IDX: NISP) adalah bank BUKU 4 yang
menduduki posisi terakhir jajaran bank BUKU 4 dengan modal inti Rp 32 triliun. Bank
OCBC NISP memiliki aset Rp 211 triliun.
Bank OCBC INSP juga dikenal sebagai bank digital dengan
produk ONE Mobile. ONE Mobile salah satu bank digital di Indonesia yang baru
ada sejak tahun 2019.
ONE Mobile menawarkan tabungan dalam berbagai jenis mata
uang asing. Pembukaan rekeningnya juga bisa dilakukan secara onelin lewat
ponsel.
Bank BUKU 4
Bank BUKU 4 adalah jajaran bank yang memiliki keuntungan
lebih dibandingkan bank BUKU 3, 2 dan BUKU 1. Bank BUKU 4 bisa berekspansi
hingga ke seluruh dunia. Layanan dan cakupan bisnisnya Bank BUKU 4 juga lebih
besar dibandingkan yang lain.
Bank BUKU 4 terbesar di Indonesia tahun 2022 yaitu Bank
BRI. Selanjutnya diikuti oleh Bank BCA dan Mandiri. Sementara Bank BUKU 4
terkecil yaitu Bank OCBC NISP.
0 comments
Posting Komentar